Warga Dihimbau Jaga Kelestarian Sungai
Monday, November 19, 2012
Warga yang memanfaatkan aliran sungai saka selabung |
OKU SELATAN - Sungai merupakan warisan turun temurun yang
dianugrahkan Tuhan kepada manusia dan makhluk hidup lainnya. Menjaga dan
melestarikan sungai merupakan bentuk manusia manusia terhadap alam. Sebab,
cepat atau lambat manusia akan kembali ke sungai.
Ibarat pepatah mengatakan, dimana ada sungai, maka disitu
ada makhluk hidup, termasuk manusia yang berdiam disepanjang aliran tersebut.
Mereka memanfaatkan air sungai untuk mencari ikan, mencuci, mandi, kakus dan
ada juga yang memanfaatkannya untuk makan dan minum. Secara geografis Kota
Muaradua hampir sama dengan Kota Palembang, karena kedua kota ini sama-sama
dibelah oleh aliran sungai saka selabung yang mengalir hingga ke sungai musi
iniBahkan, aliran Sungai Saka Selabung juga menjadi syarat utama sejumlah
petani padi diwilayah Kota Muaradua dan Kabupaten OKU Selatan untuk mengairi
sawahnya. Bayangkan saja, kalau Sungai Saka Selabung mendadak kering tanpa ada
air di dalamnya, otomatis para petani yang menggatungkan hidup dari bercocok
tanam ikut terhenti dengan sendirinya.Menurut Kepala Kantor Lingkungan Hidup
(KLH) Kabupaten OKU Selatan, Jhon Rafles mengatakan, tidak sedikit masyarakat
Kota Muaradua yang bermukim diwilayah pinggiran Sungai Saka Selabung dan
sekitarnya. Sebagian masyarakat itu dari dulu hingga saat ini masih bergantung
pada aliran sungai yang dipenuhi batu-batu dan pasir itu.
“Banyak masyarakat Kota Muaradua yang hidup diwilayah Sungai
Saka Selabung. Hingga kini mereka masih menggunakan air Sungai Saka Selabung
untuk mencuci dan mandi. Tapi kalau untuk minum dan makan sudah sangat jarang
karena sekarang sudah banyak dijual air minum isi ulang dan PDAM Tirta Saka
Selabung,” ungkapnya. Namun, sayangnya masih ada saja masyarakat yang suka
membuang sampah rumah tangga di aliran Sungai Saka Selabung. Padahal akibat
sampah ini bisa menyebabkan sungai tercemar oleh sampah, keruh dan kotor.
Dikatakannya Pemerintah Kabupaten OKU Selatan dan Kantor Lingkungan Hidup sudah
membuat plang-plang atau papan imbauan berisi larangan supaya masyarakat tidak
membuat sampah ke sungai. Akan tetapi, prilaku kurang disiplin dan kurangnya
kedisiplinan dalam menjaga kebersihan lingkungan membuat imbauan tersebut
sekadar papan pengumuman biasanya. “Masih ada beberapa orang yang sengaja buang
air besar di Sungai Saka Selabung padahal sudah banyak tanda larangan yang
dipasang pemerintah,” kata Jhon seraya mengingatkan warga untuk tidak membuang
sampah ke sungai sebab beberapa minggu terakhir, curah hujan di Kota Muaradua
mulai turun.