Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Bawah Artikel

Warga Dihimbau Jaga Kelestarian Sungai

Warga yang memanfaatkan
aliran sungai saka selabung

OKU SELATAN - Sungai merupakan warisan turun temurun yang dianugrahkan Tuhan kepada manusia dan makhluk hidup lainnya. Menjaga dan melestarikan sungai merupakan bentuk manusia manusia terhadap alam. Sebab, cepat atau lambat manusia akan kembali ke sungai.
Ibarat pepatah mengatakan, dimana ada sungai, maka disitu ada makhluk hidup, termasuk manusia yang berdiam disepanjang aliran tersebut. Mereka memanfaatkan air sungai untuk mencari ikan, mencuci, mandi, kakus dan ada juga yang memanfaatkannya untuk makan dan minum. Secara geografis Kota Muaradua hampir sama dengan Kota Palembang, karena kedua kota ini sama-sama dibelah oleh aliran sungai saka selabung yang mengalir hingga ke sungai musi iniBahkan, aliran Sungai Saka Selabung juga menjadi syarat utama sejumlah petani padi diwilayah Kota Muaradua dan Kabupaten OKU Selatan untuk mengairi sawahnya. Bayangkan saja, kalau Sungai Saka Selabung mendadak kering tanpa ada air di dalamnya, otomatis para petani yang menggatungkan hidup dari bercocok tanam ikut terhenti dengan sendirinya.Menurut Kepala Kantor Lingkungan Hidup (KLH) Kabupaten OKU Selatan, Jhon Rafles mengatakan, tidak sedikit masyarakat Kota Muaradua yang bermukim diwilayah pinggiran Sungai Saka Selabung dan sekitarnya. Sebagian masyarakat itu dari dulu hingga saat ini masih bergantung pada aliran sungai yang dipenuhi batu-batu dan pasir itu.
“Banyak masyarakat Kota Muaradua yang hidup diwilayah Sungai Saka Selabung. Hingga kini mereka masih menggunakan air Sungai Saka Selabung untuk mencuci dan mandi. Tapi kalau untuk minum dan makan sudah sangat jarang karena sekarang sudah banyak dijual air minum isi ulang dan PDAM Tirta Saka Selabung,” ungkapnya. Namun, sayangnya masih ada saja masyarakat yang suka membuang sampah rumah tangga di aliran Sungai Saka Selabung. Padahal akibat sampah ini bisa menyebabkan sungai tercemar oleh sampah, keruh dan kotor. Dikatakannya Pemerintah Kabupaten OKU Selatan dan Kantor Lingkungan Hidup sudah membuat plang-plang atau papan imbauan berisi larangan supaya masyarakat tidak membuat sampah ke sungai. Akan tetapi, prilaku kurang disiplin dan kurangnya kedisiplinan dalam menjaga kebersihan lingkungan membuat imbauan tersebut sekadar papan pengumuman biasanya. “Masih ada beberapa orang yang sengaja buang air besar di Sungai Saka Selabung padahal sudah banyak tanda larangan yang dipasang pemerintah,” kata Jhon seraya mengingatkan warga untuk tidak membuang sampah ke sungai sebab beberapa minggu terakhir, curah hujan di Kota Muaradua mulai turun.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel