Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Bawah Artikel

Warga Binaan Rakit Genset Tanpa BBM

Para napi di rutan muaradua yang berhasil merakit genset tanpa BBM
Meskipun hidup berada dibalik jeruji besi, tak menghalangi penghuni Rutan Cabang Muaradua untuk berkreasi. Bahkan hasil ciptaan warga binaan patut mendapatkan apreasiasi masyarakat. Salah satu kreasi dibidang teknologi yang berhasil diciptakan warga binaan Rutan Muaradua yakni membuat mesin Listrik Tanpa Bahan Bakar. Kreasi ini dipamerkan langsung Selasa, (25/6) di lingkungan Rutan Muaradua kemarin dalam acara penyerahan tanah hibah, sekaligus peresmian pesantren Rutan dan peresmian unit usaha steam motor dan mobil milik Rutan yang dikerjakan warga binaannya. Kepala Rutan Cabang Muaradua, Jumadi SH MH mengatakan, kalau memang pihaknya selama ini terus berupaya memberikan pembinaan dan pembekaan kemampuan bagi warga binaan. Hal itu diharapkan setelah keluar dari Rutan, mereka sudah memiliki kemampuan yang dapat dikembangkan di masyarakat dan menopang perekonomian kehidupannya. “Pembinaan keterampilan memang dilakukan kepada warga binaan. Pembuatan listrik tanpa bakar sendiri merupakan salah satu contoh nyata, walaupun kita masih mencontoh melalui youtube,” beber Jumadi. Pengembangan teknologi listrik tanpa bahan bakar tambahnya, diilhami dengan sering padamnya listrik PLN di lingkungan Lapas ataupun Muaradua. Sehingga warga binaan mencoba berkreasi membuat listrik tanpa bahan bakar. Cara kerja listrik tanpa bahan bakar bebernya, kabel power pada motor listrik disambungkan ke arus PLN atau ACCU, setelah motor listrik dihidupkan maka akan menggerakan generator listrik dan menghasilkan arus listrik AC dan DC dengan kapasitas 3000 watt dengan voltase 300 volt. “Listrik ini mampu menerangi satu rumah dengan jumlah lampu 15 samai 20 titik lampu. Hanya saat menghidupkan saja diperlukan arus listrik PLN, setelah generator hidup maka tidak diperlukan lagi,” bebernya. Keuntungan teknologi listrik tanpa bahan bakar sendiri ujarnya, tidak menyebabkan polusi udara serta ramah lingkungan dan hemat bahan bakar. “Kita berharap teknologi yang berhasil diciptakan ini dapat dikembangkan, dan menjadikan PLN sebagai bapak angkat,” harapnya. Sementara itu, manajer PT PLN Rayon Muaradua, Iliyas mengaku sangat mengapreasi teknologi yang diciptakan warga binaan Rtan Muaradua. Menurut Iliyas ada beberapa komponen yang dinilai perlu disempurnakan lagi agar lebih maksimal. Dia juga mengaku siap menerjunkan tim PLN untuk membantu menyempurnakan kreasi teknologi tersebut. “Kalau diminta pihak Rutan Muaradua, kami dari PLN akan siap membantu dengan menurunkan tim ahli dalam membantu warga binaan menyempurnakan hasil karyanya sehingga dapat dipasarkan kemasyarakat luas,” katanya sembari mengaku salut atas kreatifitas warga binaan tersebut. Mengenai cost pembuatan peralatan tersebut, Iliyas menilas dana yang dikeluarkan cukup besar. Mengingat mahalnya harga dinamo yang digunakan. “Costnya tinggi, untuk dinamo saja,” imbuhnya. Terpisah, Wakil Bupati OKU selatan dr Hj Herawati Gatot SpM yang melihat langsung alat listrik tanpa bahan bakar juga memuji hasil kreasi tersebut. “Perlu dikembangkan dan disempurnakan. Semoga kedepan bisa dipasarkan dan dijual kepada masyarakat luas,” tandasnya

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel