Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Bawah Artikel

Harga Sawit Terjun Bebas

OKUS
Para petani sawit yang mengeluh turunnya harga sawit

OKU SELATAN - Sempat bertahan di harga Rp 1400/ kilogram (kg), kali ini harga buah sawit terjun bebas hingga mencapai Rp 500/kg penurunan harga sawit sebesar Rp900 / kg sudah terjadi selama hampir satu bulan.
Akibat turunnya harga sawit meresahkan kelompok petani sawit yang mengantungkan ekonominya dari buah sawit seperti yang dialami para petani sawit di Dusun Sido Mulio, Desa Srimenanti, Kecamatan Buay Pemaca
Sucipto ketua kelompok Padat Karya dan juga penampung buah sawit ditemui, kemarin (26/11) membenarkan, harga buah sawit beranjak turun yang sebelumnya Rp1400 /Kg, kini mengalami penurunan menjadi Rp 500 rupiah/Kg turunya harga sawit ini telah satu bulan terakhir  ini.
“Harga sawit segar selalu mengalami penurunan dan ini dirasakan para petani yang mengelolah kebun kelapa sawit setiap tahunnya, biasanya petani menjual buah sawit yang dipanennya bisa mencapai Rp 1,400  kini hanya bisa menjual hasilnya panennya Rp 500 rupiah perkilogramnya,” ungkap Sucipto
Lebih lanjut, Dia mengatakan akibat terjadinya penurunan harga jual buah sawit berdampak pada perekonomian petani sawit yang mengandalkan dari sumber penghasilan perkebunan sawit. Apalagi saat ini menghadapi musim paciklik jadi petani sangat mengeluhkan harga sawit mengalami turun yang cukup besar.
Padahal hasil sawit dalam satu bulan itu panen dua kali dengan hasil satu kali panen itu mencapai 73 ton itu dalam 25 hektar. “Petani pasti mengeluh soalnya mereka biasanya menjual hasil sawit dengan harga Rp1400 /kg, sekarang kini menjadi Rp500/Kg. Biasanya hasil sawit ini kita jual ke Baturaja ke Mitra Ogan,  jadi penurunanya sangat banyak yaitu  Rp900 / kg,” ujarnya.
Jamasri warga Sido Mulio, sangat mengeluhkan harga sawit mendampak pada perekonomian petani sawit, dia berharap pemerintah memperhatikan kondisi masyarakat petani. Perkebunan sawit ini secara kelompok dengan penghasilan dalam satu hektarnya itu mencapai 1,5 Ton dalam satu kali panen.
“Harapan kami semoga harga buah sawit segera naik, karena kami mengandalkan hidup pada kebun sawit. Jika harga terus mengalami penurunan bagaimana kami menghidupi keluarga dan kebutuhan yang lainya hingga biaya anak sekolah,”pungkas Jasmari.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel