Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Bawah Artikel

Perut Sainudin Membesar


"Tak Ada Biaya Untuk Berobat"
Sungguh malang penyakit yang diderita Sainudin (24) warga Dusun satu Desa Pendagan, Kecamatan Muaradua, Kabupaten OKU Selatan berawal dari penyakit beri-beri yang dideritanya kini dia hanya bisa terbaring di atas tempat tidur lantaran kondisi perutnya yang membesar
Bahrin ayah Sainudin,  ditemui dirumahnya kemarin (14/9) mengungkapkan, anaknya mengidap penyakit tersebut sejak umur 22 tahun yang silam, karena tidak ada biaya utuk pengobatan, Sainudin dibiarkan begitu saja.
“Iya, sejak dia umur 22 tahun mengalami penyakit beri-beri, karena terkendala uang untuk pengobatan, jadi anak saya tidak kita periksa ke bidan hingga ke dokter, karena kita takut bila diobati akan memerlukan biaya yang sangat besar, jadi Sainudin kita beri obat tradisional dari pengobatan alternatif,” ungkap Bahrin
Sebelum Sainudin mengalami penyakit tersebut lanjut Bahrin, anaknya masih bergaul dengan teman sebayanya, bahkan saat hari raya idul fitri lalu, anaknya masih bisa keluar rumah, akan tetapi sekarang ini Sainudin tidak bisa keluar rumah untuk berkumpul dengan teman-temannya. 
“Karena sekarang perutnya membesar dan rambut dikepalanya telah rontok dan sekujur tubuhnya mengalami kesakitan,” ujar Bahrin dengan mata berkaca ingin menangis.
Masih kata Bahrin, membesarnya perut Sainudin menyebabkan dia hanya bisa terbaring ditempat tidur, meski untuk makan dan minum dia bisa melakukanya namun itu harus dibantu, begitu juga untuk buang air kecil dan besar dia harus di popong keluar untuk melakukan itu.
“Sekarang perut anak saya ini telah membesar dan juga untuk bernapas ia sangat susah, apalagi sekarang ini, ia harus kita control untuk membasahi perutnya dengan air yang telah diberi ramuan tradisional dari orang pintar “dukun” ramuan tersebut terdiri dari dedaunan supaya perutnya itu terasa dingin, bila perutnya dikasih air ia tidak merasa kesakitan,” ungkapnya.
Pihak keluarga menginginkan uluran tangan untuk membantu pengobatan penyakit diderita Sainudin sekarang ini, “Kita menerima apa adanya bila ada yang membantu untuk pengobatan penyakit yang diderita anak saya,” katanya.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel