Rekrutmen Pegawai PDAM Tak Sesuai Prosedur
Tuesday, July 23, 2013
Terjadinya penumpukan jumlah karyawan pada Perusahaan
Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Saka Selabung, menuai kritik dari Komisi III DPRD
OKU Selatan. Kritik sendiri disampaikan langsung dalam sidang paripurna yang
dihadiri Bupati, Wabup, pimpinan dewan dan pejabat SKPD.
Ketua Komisi III DPRD OKU Selatan, M Faisal Ranopa SP
mengungkapkan, jumlah karyawan PDAM Tirta Saka Selabung yang ada saat ini
dinilai sudah melebihi kapasitas semestinya. Kondisi itu juga dinilai membebani
keuangan daerah karena lebih banyak tersedot untuk membayar gaji karyawan.
"Kami menilai jumlah karyawan PDAM melebihi angka
ideal," ungkap Faisal.
Dijelaskan dia, jumlah karyawan PDAM sendiri pasca audit
BPK tahun 2009 lalu tercatat sebanyak 68
karyawan. Angka tersebut sudah dinyatakan melebihi jumlah ideal alias
over karyawan. Yakni karyawan PDAM saat itu adalah 20 banding 1000. Ditahun
2011 tambahnya pasca audit kembali terjadi penambahan karyawan. Lalu tahun 2012
ada sebanyak 87 SK karyawan dan tahun 2013 kembali bertambah 10 karyawan
honorer.
Padahal jika merujuk peraturan menteri Nomor 34 Tahun 1999
menyebutkan, jumlah karyawan PDAM idealnya per 1000 pelanggan hanya 8 orang
karyawan."Jumlah pelanggan PDAM yang ada sekarang paling 4000
dengan jumlah karyawan 183, artinya sudah banyak terjadi kelebihan karyawan dan
ini membebani perusahaan," terangnya.
Selain itu Faisal menilai, proses rekrutmen karyawan yang
dilakukan PDAM selama ini tidak sesuai prosedur dan mengangkangi hasil audit
BPK. "Proses rekrutmen karyawan juga tidak sesuai aturan
karena tidak melalui mekanisme seleksi yang dilakukan tim seleksi,"
imbuhnya.
Disinggung mengenai tingginya tunggakan pelanggan, Faisal
menyebutkan, hal tersebut terjadi karena ketidak puasan pelanggan terhadap
layanan PDAM. Selain itu juga imbas dari kenaikan tarif yang dinilai terlalu
tinggi dengan tanpa adanya pemberitahuan melalui surat resmi kepada setiap
pelanggan.
Dirut PDAM Tirta Saka Selabung H Hendra Gunawan ST saat
dibincangi sebelum meninggalkan gedung dewan mengakui kalau perusahaan plat
merah itu over karyawan. "Memang terjadi over karyawan. Kami juga sudah
mengambil langkah berupa pengurangan jumlah karyawan," ujarnya.