Waspadai Tren Serangan Malware Terenkripsi
Tuesday, July 30, 2019
SEMBILANNEWS – Para pengguna internet harus lebih waspada dengan jenis serangan cyber baru yang tengah naik daun, yaitu malware yang disusupkan lewat port yang tak lazim serta malware terenkripsi.
Menurut laporan Sonicwall ancaman dari perusahaan penyedia jasa keamanan cyber itu, pada akhir akhir 2018 lalu, sekitar 20 persen dari serangan malware yang ada menurut sampling mereka sekitar 700 juta penyusupan berasal dari port tak standar.
Port tak standar yang dimaksud oleh Sonicwall adalah port yang tak biasanya dipakai oleh program lain, seperti prot 80 dan 443 yang biasanya dipakai oleh browser, demikian dikutip dari The Register, Selasa (30/7/2019).
"Siapa pun yang ada di balik malware tersebut benar-benar menyadari adanya blind spot ini dan terus mengeksploitasinya. Organisasi biasanya tak siap untuk menghadapi vektor serangan seperti ini dibanding serangan pada port standar," ujar Bill Conner, CEO Sonicwall.
Selain penggunaan port yang tak lazim, ada juga tren lain seperti malware terenkripsi, yang menurut Sonicwall juga tengah naik daun. Pada 2018 lalu jenis serangan ini mencapai 2,8 juta, meningkat 27% dibanding tahun sebelumnya.
"Sejauh ini di 2019 serangan semacam ini juga terus berakselerasi. Selama enam bulan pertama di 2019, Sonicwall mencatatkan adanya 2,4 juta serangan malware terenkripsi, hampir menyaingi jumlah serangan selama 2018. Ini artinya ada peningkatan 76% dan masih terus meningkat," tambahnya.
Ada beberapa faktor yang berkontribusi pada tren peningkatan ini menurut Sonicwall. Yaitu Ransomware as a Service (RaaS), kit malware open source, dan cryptocurrency. Lalu mereka juga menyebut kalau ransomware masih menjadi ladang penghasilan paling sukses bagi para dedemit maya.
"Saya yakin sejumlah serangan ransomware populer di beberapa kota besar di AS menunjukkan kalau masih banyak yang rentan menjadi target meskipun ransomware sudah menjadi pemberitaan sejak 4-5 tahun ke belakang," tutupnya.
Dalam laporan yang sama Sonicwall juga menyebut serangan cyber terhadap perangkat IoT meningkat 55% secara year on year.
Editor : sembilannews