Dokter Hewan dan Pos Pemantau Tak Ada
Wednesday, July 10, 2013
Sulit Pantau Jumlah Masuk dan Keluarnya Hewan
Keinginan Dinas Perternakan
dan Perikanan Kabupaten OKU Selatan untuk memiliki pos pemantau hewan masih
jauh dari harapan, pasalnya hingga saat ini Bumi Seran Seanadan belum memiliki
dokter hewan. Akibatnya Dinas Perternakan dan Perikanan Kabupaten OKU Selatan
sulit melakukan pengawasan hewan yang masuk ataupun hewan yang dikirim keluar
dari Bumi Serasan.
Kepala Bidang Perternakan
Parida Aryani SP berapa waktu lalu mengatakan saat ini pihaknya hanya
mengandalkan pos pemantau hewan dari wilayah OKU Timur padahal pasokan hewan
baik sapi, kambing maupun ayam tidak hanya datang dari wilayah OKU Timur saja
melainkan ada yang berasal dari Lampung karena Kabupaten OKU Selatan berbatasan
langsung dengan Provinsi Lampung.
Dikatakannya, jika ada dokter
hewan yang bertugas di Kabupaten OKU Selatan, tentu pihaknya bisa mengusulkan pembangunan pos pemantau karena
pos itu sangat berfungsi untuk mengatahui berapa dalam sehari hewan yang masuk
maupun yang keluar dari kabupaten ini.
“Seharusnya di Kecamatan
Warkuk Ranau Selatan yang berbatasan langsung dengan provinsi Lampung dibuat
pos pengawasan lalu lintas hewan, karena di daerah ini masuk dan keluarnya
hewan tidak bisa kita pantau, bahkan untuk sarjana hewan pun tidak memenuhi
syarat mendirikan pos pemantau tersebut,” ujar Farida.
Diakuinya untuk memantau
populasi hewan maupun hewan yang terserang penyakit untuk mengatasi keluhan
masyarakat terhadap penyakit hewan ternaknya dilakukan oleh tenaga medis
lainnya, termasuk melibatkan penyuluh di desa namun jumlahnya belum mencukupi.
“Sering kita kesulitan untuk
mengatasi permasalahan jika ditemukanya penyakit yang menyerang hewan. Baik itu
hewan peliharaan maupun ternak milik warga. Meski hanya sekedar untuk
mengetahui jenis penyakit yang menyerang hewan,” ujarnya
Dikatakannya, jika ada dokter
hewan yang bertugas di Kabupaten OKU Selatan, tentu pihaknya bisa mengusulkan pembangunan pos pemantau karena
pos itu sangat berfungsi untuk mengatahui berapa dalam sehari hewan yang masuk
maupun yang keluar dari kabupaten ini.
“Apalagi saat menjelang bulan
suci ramadhan hingga menjelang hari raya, jumlah permintaan akan hewan ini
meningkat, tentu kita mengandalkan pos pemantau terdekat guna mengetahui apakah
hewan yang masuk ke OKU Selatan ini sehat atau tidak,” ujarnya
“Untuk hewan yang masuk melalui Kecamatan Simpang memang
sudah terpantau karena pos hewan ada di Kabupaten OKU Timur. Yang dikhawatirkan
hewan yang masuk dari daerah ranau tentu sulit terpantau,” ujarnya.
Pihaknya berharap pada penerimaan calon pegawai
negeri sipil (CPNS) mendatang formasi dokter hewan dapat diisi. “Kalau usulan
telah kita sampaikan sejak dulu. Kita sangat berharap, usulan penerimaan CPNS
Dokter hewan dapat disetujui jika ada penerimaan CPNS mendatang,” harapnya.