Ajaran Baru, Pedagang Buku Meraup Untung
Thursday, July 4, 2013
Para pedagang buku yang meraup untung |
Memasuki tahun ajaran baru
2013/2014, pedagang musiman seragam dan Alat Tulis Sekolah (ATS) mulai
bermunculan. Hal itu biasa terjadi karena konsumen memang meningkat pada awal
tahuan ajaran baru.
Seperti diungkapkan Roni,
Penjual alat tulis sekolah di pasar saka selabung kemarin (3/7) Menurutnya,
omzet penjualan ATS memasuki awal Juli ini meningkat. “Ya dalam beberapa hari
terakhir sudah mulai banyak membeli ATS,” ujarnya.
Tidak hanya buku tulis,
menurut Roni, pembeli juga membeli sampul buku dan alat-alat tulis lainnya.
Harga buku tulis dijual antara Rp 10.000 hingga Rp 30.000 satu pak atau berisi
10 buah buku tulis
Ia juga mengaku, harga buku
dan alat tulis setiap tahunnya tidak berbeda jauh. “Jadi buku-buku sisa tahun
ajaran lama bisa juga dijual dengan harga murah. Untuk tahun ini, kami menjual
bisa mencapai 50-60 perpaketnya,” ujar Roni seraya menjelaskan, buku-buku itu
dibelinya dari Palembang dengan harga grosiran
Senada dikatakan Nina pedagang
seragam sekolah Menurutnya, konsumen yang mengunjungi tokonya sejak akhir Juni
lalu, terus meningkat. “Yang paling banyak dicari tas dan sepatu untuk
anak-anak SD. Bukan hanya kelas satu tapi sampai kelas enam. Mungkin karena
anak SD pertumbuhannya cepat, berbeda tas dan sepatu untuk anak SMU,
konsumennya relatif sedikit,” jelasnya.
Hal itu berdampak pada omzet
yang masuk setiap hari. Pada hari biasa omzet penjualan tas dan sepatu maupun
seragam sekolah, rata-rata dibawah Rp 1 juta. Malah terkadang omzet masuk dibawah
Rp500 ribu.
“Alhamdulillah, mulai libur sekolah pembeli
terus meningkat. Jadi rata-rata omzet masuk perhari diatas Rp1 juta,” ujarnya.
Kondisi itu, biasanya bertahan bahkan terus meningkat ketika mendekati masa
libur sekolah berakhir atau dimulainya tahun ajaran baru. “Biasa mejelang masuk
sekolah seragam sekolah yang paling banyak dicari. Biasanya karena banyaknya
pengunjung, kita bisa kewalahan,’’ujarnya.