Oknum Pegawai PDAM Diduga Gelapkan Setoran
Friday, June 21, 2013
Uang Pembayaran Diduga Masuk Kantong PribadiKondisi Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Saka Selabung yang terseok-seok diduga akibat adanya pemasangan jaringan illegal yang dilakukan salah satu oknum pegawai PDAM, sedang uang pemasangan baru dan uang pembayaran rekening setiap bulannya tidak masuk dalam kas PDAM, dugaan kuat uang tersebut masuk dalam kantong pribadi oknum pegawai PDAM. Direktur PDAM Hendra Gunawan ST, ditemui wartawan di ruang kerjanya kemarin (20/6) mengatakan jika oknum tersebut tertangkap tangan olehnya dan oknum ini telah mengakui jika perbuatan tersebut dilakukannya selama bertahun-tahun. “Ini saya buktikan langsung dengan mendatangi pelanggan-pelanggan terutama di IKK wilayah Ranau, di wilayah ranau saja jumlah pelanggan ilegal ini mencapai ratusan. namun setiap bulan mereka tetap ditagih dan membayar tagihan air ke oknum pegawai PDAM itu,” ungkap Hendra. Ia paun menuturkan pelanggan ilegal ini ternyata bukan hanya di unit IKK wilayah ranau saja, penyelewengan dan penggelapan pelanggan ini hampir disetiap unit IKK yang ada di OKU Selatan dan parahnya sudah berlangsung sejak lama. “Jumlahnya cukup banyak dan indikasi ini sudah saya ketahui, termasuk siapa yang bermain didalamnya,”ujarnya. Lebih jauh diungkapkan Hendra, modus yang oknum pegawai PDAM lakukan yakni memasangkan pelanggan baru dan berpura-pura mendaftarkannya ke PDAM namun ternya tidak didaftrakan sebagai pelanggan baru. Melainkan menjadi daftar pelanggan bagi dirinya sendiri dan setiap bula Ia menangih uang tagihan rekning air. Parahnya uangnya pun tidak disetor melainkan di tilepnya sendiri setiap bulannya. Terkait hal ini Hendra tidak main-main terlebih soal penggelapan pemasangan pelanggan itu sampai menimbulkan kerugian dan mencemarkan nama perusahaan, Ia pun sudah menyiapkan sangsi tegas baik sangsi dari perusahaan maupun sangsi hukum sesaui udang-undang yang berlaku. “Saya tidak main-main ini peringatan untuk seluruh pegawai PDAM Tirta Saka Selabung, jangan pernah bermain-main dan inigin mengeruk keuntuangn pribadi dari perusahan terlebih mencoreng nama perusahaan, sangsi berat menunggu. Bahkan saya tidak segan-segan untuk memenjarakan,”tegas Hendra yang cukup geram akibat ulah oknum pegawainya itu. Hendra pun merinci kerugian PDAM akibat pemasangan pelanggan gelap yang dilakukan oknum pegawai PDAM tersebut mencapai ratusan juta, belum taggihan tiap bulannya yang bila dilakulasikan minimal mencapai hampir 10 juta. Cukup besar kerugian kita akibat ulah pegawai korup tersebut. Bayangkan saja biaya pemasangan misalnya Rp1 juta, bila seratus pelanggan artinya mencapai ratusan juta, itu tidak disetor ke PDAM melainkan masuk kekantong oknum pegawai itu sendiri, belum lagi tagihan bulanan yang tetap ditagih dan amasuk kantong peribadi. “Misalkan saja membanyar Rp 32 ribu tiap pelanggan bila dikalkulasikan dalam 1 bulan untuk ratusan pelanggan ada skitar Rp 3 juta yang tidak disetor, ini belum di unit IKK lain, bayangkan selam bertahun-tahun,”ujar Hendra. Dikatakan Hendra, pihaknya tidak melaporkan kasus tersebut ke aparat kepolisian karena oknum tersebut bersedia menganti biaya kerugian yang telah di ambilnya. Namun jika tidak ada niat baik dari oknum tersebut tentu akan dilaporkan ke polisi. “Secara logika bisa diketahui, masa keluaran produksi air yang dilaporkan tidak seimbang dengan pemasukan, itulah setelah saya kroscek langsung ternyata banyak pemasang gelap melalui oknum pegawai PDAM itu,”tambahnya.