Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Bawah Artikel

Butuh Alat Berat Untuk Siaga Bencana

Seringnya bencana alam seperti tanah longsor terjadi dan memutus ruas jalan di sejumlah kecamatan diwilayah OKU Selatan, menjadi perhatian serius wakil Bupati OKU Selatan. Pasalnya sering kali, karena belum tersedianya alat berat akses ke sejumlah kecamatan yang terputus berdampak dan berimbas pada perekonomian masyarakat. Untuk itu Pemerintah kabupaten OKU Selatan tahun 2013 ini katanya, melalui anggaran APBD Perubahan akan mengusulkan pembelian kendaraan pengangkut alat berat. “Rencana di APBD Perubahan, akan dianggarkan untuk membeli truk trontonnya terlebih dahulu,”kata wakil bupati OKU Selatan dr Hj Herawati Gatot SPm Pemerintah Kabuptenpun, lanjutnya akan berkoordinasi dan meminta dukungan pemerintah Provinsi untuk menyediakan unit alat berat siaga bencana untuk wilayah OKU Selatan. Mengingat longsor yang sering memutus akses jalan lebih banyak terjadi diruas jalan Provinsi. “kebutuhan alat berat untuk siaga ini memang sudah sangat penting, makanya akan kita mintakan ke provinsi, sedang untuk kendaraan pengangkutnya nanti akan diadakan melalui APBD OKU Selatan,”ujarnya Ia pun mengungkapkan, akibat belum tersedianya alat berat yang di stanby kan untuk mengahadpi bencana, sering kali pemerintah Kabupaten OKU Selatan kelabakan bahkan kewalahan untuk mengatasinya secara cepat. Apalgi ketika terjadi bencana longsor memutus ruas ajalan bahkan memutus akses ke sejumlah kecamatan diwilayah OKU Selatan. Bahkan tak jarang harus menunggu alat berat yang didatangkan dari luar Kabupaten untuk mengatasinya. “Terkadang harus menunggu lama karean alat berat harus didatangkan dari luar, atau harus diatasi oleh warga yang secara manual turun tangan, itulah yang sering terjadi ketika ada bencana” kata Herawati Hal ini menurut dia, tidak lain karena belum adanya alat berat seperti exavator atau sejenisnya yang bisa digerakkan cepat untuk membuka atau menyingkirkan matrial longsor. “Seperti yang belum lama ini terjadi lonsgor di desa anugrah kemu yang memutus akses ke tiga kecamatan, karena tidak ada alat berat pembukaan akses tertimp[a laongsor harus menunggu dua hari,”ujarnya. Untuk itulah kata orang nomor dua di OKU Selatan, sudah sepantasnya ada alat berat yang disigakan di Kota Muaradua misalnya, bila terjadi bencana longsor. “Selama ini kita (pemkab OKU Selatan ) atau Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) terpaksa selalu harus menyewa alat berat dari luar. Dikatakannya, pemerinta Kabupaten OKU Selatan memang memilik alat berat jenis Bechoer Loader yang selama ini disiagakan bila terjadi bencana diwilayah OKU Selatan. Namun karena alat berat mengalami kecelakaan dan rusak akibat hendak mengevakuasi para penambang korban longsoran tebing batu di Warkuk Ranau Selatan beberapa waktu lalu, alat berat tersebut tidak bisa difungsikan. “Kita memang ada alat berat jenis Bechoe, tapi kondisinya rusak. Tidak bisa digunakan,”kata Herawati.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel