Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Bawah Artikel

Distamben OKUS Wacanakan Pengolahan Biogas


Dinas Pertambangan dan Energi (Distemben) Kabupaten OKU Selatan mulai melirik pengembangan energi alternative dengan cara mengajak warga masyarakat memanfaatkan potensi kotoran hewan sapi dan mengolahnya menjadi engergi biogas yang lebih bermanfaat.
Sebagai langkah awal pihak Distemben sendiri telah menetapkan Desa Tenang Kecamatan Kisam Tinggi sebagai pilot projek pengolahan berbahan baku kotoran sapi dan sejenisnya tersebut. Ini seperti diungkapkan Kepala Distamben OKU Selatan Marwan Sastradinata dibincangi wartawan kemarin (12/7).
“Tahun ini OKUS Selatan mendapat bantuan dari kementrian berupa pengembangan sekaligus pengolahan bio gas. namanya pembangunan unit biogas tipe kubah tetap untuk percontohan bagi warga masyarakat. Diperkirakan dalam waktu akhir bulan ini pembangunannya sudah mulai direaliasi,” terang Marwan yang enggan menyebut rinci besarnya pagu anggaran pembangunan proyek yang disupport dar dana alokasi khusus (DAK) pemerintah pusat tahun 2013.
Dijelaskannya target dalam pembangunan proyek percontohan tersebut nantinya keberhasilan mengolah kotoran sapi menjadi biogas yang bisa dimanfaatkan untuk penerangan lampu petroma atau bisa juga sebagai pengganti bahan bakar sepeda motor agar tak selalu bergantung dengan BBM jenis premium yang semakin lama semakin mahal.
Nah, dalam praktiknya nanti pihak Distamben akan memprioritaskan warga masyarakat atau rumah tangga yang memiliki hewan ternak sapi. Nantinya mereka (warga) yang memelihara ternak sapi tak lagi membiarkan hewan piaraannya berkeliaran atau ditambatkan secara bebas. Sebab dalam pengolahan biogas mengharuskan kotoran sapi tersebut selalu ditampung untuk kepentingan pruduksi menjadi biogas.
Pengembangan bio gas, lanjut Marwan sebenanrnya tak membutuhkan teknologi berupa mesin pengolah. Sebaliknya dalam proses pengolahan nanti cukup sederhana atau secara tradisional saja, yakni cukup menyediakan bak penampungan. Fungsinya untuk menampung kotoran sapi dari kandang. Selanjutnya dari penampungan akan mengalami proses secara alami yang bisa menghasilkan uap menjadi biogas. “Meski tampak sederhana tapi kita tetap butuh tenaga teknisis yang membidangi untuk pengerjaan pusat-pusat pengolahan biogas tersebut,” tandasnya.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel