Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Bawah Artikel

Wabup Kritik Kinerja Dirut RSUD Muaradua

Belum optimalnya pelayanan kesehatan kepada masyarakat yang diberikan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Muaradua, Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan (OKUS) mengundang kritik keras dari Wakil Bupati OKUS Herawati, pasalnya sejak beroperasi sejak tahun 2008 yang lalu RSUD Muaradua minim pasien bahkan setiap hari pasien yang berobat tidak mencapai 10 pasien 

Dikatakan Herwati dalam sosialisasi Rancangan pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD) Kabupaten OKUS, Selasa (12/7) di aula Pemkab OKUS, belum optimal RSUD Muaradua memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat mengakibatkan pasien dari Kabupaten OKUS memilih berobat ke rumah sakit lain seperti RSUD Ibnu Sutowo di Baturaja atau RSUD Muhammad Husein Palembang.
”Puskesmas saja dalam satu hari bisa melayani puluhan hingga ratusa pasien, tapi ini RSUD setiap hari hanya melayani tidak lebih dari 10 pasien,” ungkap mantan Direktur RSUD Ibnu Sutowo Baturaja ini.
Padahal lanjut Herawati,  bagian dari rencana strategis (Renstra ) dalam RPJMD sesuai visi dan misi bupati tidak terlepas dari sisi pelayanan kesehatan setelah beberapa sector pendukung lainnya. Namun eronis rumah sakit yang menjadi tumpuan, tak mampu memberikan sumbangsihnya. Terbukti hingga hampir  dua tahun berjalan ini, penduduk  yang menmanfaatkan pelayanan Rumah sakit hanya berada 0,21 persen sangat kontras bia dibandingkan dengan yang memanfaatkan puskesmas berada di posisi 63,17 persen.
Dirinya juga meminta pemegang kuasa yang telah diamanahkan dan dipercayakan jabatan kepadanya untuk bertanggung jawab terhadap keberlangsungan RSUD Muaradua, sebab selama ini direktur tidak memberikan peran apapun untuk mengembangkan terlebih upaya untuk meningkatkan jumlah pasien yang berobat.
Meski kurangnya sarana pendukung, tegas Herawati bukan merupakan hambatan untuk tidak bekerja secara maksimal, terutama memberikan kepercayaan untuk membantu masyarakat di bidang kesehatan
“Tapi ini lain direkturnnya pasif dan sepertinnya hanya menunggu, contoh kecil saja seperti sarana pendukung di Rumah sakit misalnya air, listrik serta kebersihan rumah sakit sangat mengecewakan. Jadi  wajar saja jika banyak pasien enggan berobat ke Rumah sakit itu,”tegas Herawati.
Sedang direktur RSUD Muaradua Hery Madles Safaat ditemui usai sosialisasi RPJMD mengaku, belum maksimalnya kinerja di RSUD Muaradua karena masih minimnya fasilitas pendukung, dan dirinya baru menjabat direktur RSUD pada tahun 2009 sehingga pihaknya belum memiliki data rencana pengembangan RSUD Muaradua
“kendalanya pasilitas pedukung yang masih sangat minim, RSUD itu diresmikan September 2009 lalu pada oktobernya saya baru menerima jabatan direktur, tapi saya berjanji persolan RSUD bisa teratasi,” ucapnya singkat

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel