Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Bawah Artikel

Puluhan Warga Mekakau Ilir Diduga Keracunan

Satu Hari Paska Pesta Perkanikahan
Peristiwa keracunan massal kembali terjadi di OKU Selatan. Kali ini sebanyak 67 warga dari enam desa di Kecamatan Mekakau Ilir, kemarin diduga mengalami keracunan usai menghadiri acara muda-mudi pada acara pernikahan salah satu warga di Desa Sinar Marga. Akibatnya, mereka harus dilarikan ke Puskesmas setempat untuk mendapatkan perawatan medis. Korban dugaan keracunan sendiri berasal dari Desa Talang Agung, Pulau Duku, Tanjung Besar, Sinar Marga, Kota Baru dan Bunut. Korban diduga mengalami keracunan usai menyantap nasi bungkus yang dibagikan pantia penyelenggara acara resepsi pernikahan salah satu warga desa tersebut. Pantauan di Puskesmas Mekakau Ilir kemarin (17/5), akibat kejadian luar biasa ini, ruang perawatan Puskesmas dipenuhi korban keracunan. Bahkan Puskesmas sendiri tidak mampu menampung korban, sebagian dirawat di lantai Puskesmas, rumah warga, hingga balai desa ikut menjadi Puskesmas dadakan untuk merawat pasien. Berdasarkan penuturan Rusid, tuan rumah yang menggelar acara hajatan pernikahan anaknya menceritakan, pesta pernikahan putri sulungnya Elidiani (17) dengan Apriansyah (22) berlangsung Selasa malam (15/5) lalu sekira Pukul 20.00 WIB. Pesta pernikahan sendri dihadiri tamu dari berbagai desa tetangga. Setelah acara berlangsung tutur Rusid, puncaknya pada Pukul 23.30 WIB panitia acara nikahan membagikan nasi bungkus dengan menu nasi gemuk, telur dan sambal bihun kepada tamu undangan. “Nasi bungkus itu dibagikan panitia kepada tamu undangan,” tuturnya. Dia sendiri mengaku terkejut ketika keesokan harinya mendapati beberapa warga mengalami keracunan yang diduga akibat menyantap nasi yang dibagikan dalam acara hajatan. Ironisnya, jumlah korban terus bertambah hingga mencapai puluhan orang. "Konsumsi yang dibagikan dimasak sendiri oleh keluarga. Pembagiannya kepada tamu sudah diserahkan kepada panitia. Keluarga saya juga ada yang menjadi korban. Kami belum tahu apa penyebab keracunan apakah dari nasi bungkus atau apa,” ujar dia. Ditemui di Puskesmas Rawat Inap Desa Teluk Agung Kecamatan Mekakau Ilir, salah satu korban Apriansyah (22) yang merupakan “raja” semalam mengisahkan, usai memakan nasi bungkus pada malam hajatan tersebut pagi kemarin (17/5) sekitar pukul 08.00 WIB dirinya merasakan sakit dikepala bagian belakang. Selain itu terangnya, dia mengalami nyeri dibagian persendian, mata berat berkunang-kunang disertai mules dan mual. Setelah dirinya berobat dan diperiksa oleh bidan desa, dia dinyatakan mengalami keracunan dan mesti dirawat untuk penyembuhan. “Selain saya, isteri saya juga ikut keracunan. Padahal dirinya sama sekali tidak memakan nasi bungkus tersebut pada saat hajatan berlangsung. Isteri saya sudah mendapat perawatan dari bidan desa sehingga kesehatannya sudah sedikit membaik dan rencananya akan segera dibawa juga ke Puskesmas,” terangnya. Sementara itu, dr Andi Bernando yang bertugas menangani para korban menyebutkan untuk pasien sendiri datang ke Puskesmas secara berangsur yakni mulai Rabu pagi seusai malam hajatan hingga pasien membludak pada Kamis malam (16/5) kemarin. Untuk para pasien jelasnya, belum bisa dikategorikan mengalami keracunan, karena sementara ini baru sebatas mengalami diare. Untuk penanggulangan pihaknya sendiri telah memberikan cairan dan juga obat-obatan kepada para pasien. “Rata-rata para pasien ini menderita mencret, untuk yang mengalami muntah-muntah paling hanya beberapa orang, yang jelas para pasien ini mengalami gangguan pencernaan,” tuturnya. Sementara Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten OKU Selatan Drs Herman Azedi MM menyebutkan, pihaknya telah menurunkan tim medis yang membantu perawatan dilokasi kejadian. Dinkes lanjut Herman, telah mengambil sample makanan yang dikonsumsi para korban untuk diperiksa guna mendapatkan hasil yang sebenarnya, apakah nasi bungkus yang dibagikan pada acara tersebut benar-benar mengandung racun atau tidak. "Mendengar adanya laporan yang menyatakan banyak warga keracunan tersebut, saya langsung menuju lokasi untuk mengecek keadaan di lokasi. Pihak Dinkes OKU Selatan sendiri saat ini telah menyalurkan obat-obatan dan cairan infus set,” terangnya. Dari informasi terakhir yang diperoleh tim kesehatan Dinkes jumlah korban mencapai 66 orang, dimana 31 pasien diantaranya sudah diperbolehkan pulang kerumahnya. Namun tetap menjalani rawat jalan, sementara sisanya mudah-mudahan dapat segera dipulangkan. Terjadinya musibah keracunan yang menimpa puluhan warga Desa Sinar Kecamatan Mekakau Ilir, mendapat perhatian Bupati OKU selatan H Muhtadin Sera'i. Bahkan HMS sendiri sudah memerintahkan Dinas Kesehatan (Dinkes) terjun langsung ke lokasi guna memastikan dan membantu penanganan korban. "Saya ikut prihatin atas musibah ini. Semoga bisa ditangani dan kembali sehat," kata HMS penuh simpatik. Bupati dua periode ini menambahkan, tim kesehatan dari Dinkes sudah diminta untuk turun ke lokasi dan membantu penanganan korban. "Kepala Dinkes sudah saya instruksikan terjun langsung ke lokasi. Membantu penanganan masyarakat yang menjadi korban dugaan keracunan," tambahnya. Sementara itu, Kapolres OKU Selatan AKBP Wira Satya SIK mengatakan, pihak kepolisian akan mempelajari penyebab dugaan keracunan massal. "Kita akan pastikan dulu penyebabnya dan mengambil sample. Setelah itu baru disimpulkan langkah yang diambil," tukasnya.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel