Tak Terima BLSM, Camat Diprotes
Tuesday, July 16, 2013
Puluhan warga Desa Kotaway
Kecamatan Buay Pemaca yang mayoritas didominasi kaum ibu, Senin pagi, (15/7)
kemarin sekira pukul 09.00WIB mendatangi kantor camat Kecamatan Buay Pemaca.
Para ibu-ibu rumah tangga itu berorasi dan protes mempertanyakan Bantuan
Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) yang tidak mereka terima. Padahal
sebelumnya mereka adalah penerima Bantuan Langsung Tunai (BLT) dan beras miskin
(Raskin).
Sontak, aksi ibu-ibu yang
melakukan protes di halaman kantor camat membuat aparat Polsek Buay Pemaca langsung
meluncur ke lokasi guna melakukan pengamanan. Pantauan dilapangan, kaum ibu
tersebut berteriak mempertanyakan penyaluran BLSM yang dinilai tidak tepat
sasaran. Apalagi diantara mereka sebelumnya tercatat sebagai penerima BLT dan
Raskin.
“Saya bingung mengapa saya
tidak dapat BLSM padahal selama ini saya menerima BLT dan Raskin karena saya
memang termasuk warga yang tidak mampu, mengingat suami saya sudah cacat dan
tidak bisa mencari nafkah lagi,” ujar Darma warga Desa Kota Way yang turut
berorasi meskipun tangannya dalam keadaan keseleo.
Menurutnya, penyaluran BLSM
yang sedang berjalan tidak sesuai dengan fakta di lapangan, mengingat banyak
warga yang tergolong mampu malah mendapat bantuan pemerintah.
”Kami menuntut keadilan kepada
pemerintah, mengapa saya tidak mendapat bantuan padahal sangat saya harapkan.
Seharusnya para kepala desa bisa melihat atau menseleksi dengan akurat siapa
yang layak menerima dan tidak sehingga tidak menimbulkan polemik dan ricuh di
masyarakat,” harapnya.
Menyikapi aksi ibu-ibu yang
protes BLSM, Camat Buay Pemaca Samsurizal SH langsung berkoordinasi dan
memerintahkan para Kepala Desa supaya melakukan musyawarah guna mencari solusi
terbaik sebagai antisifasi agar tidak menimbulkan polemik dikemudian hari.
“Saya sudah perintahkan Kades
agar menggelar musyawarah bersama warganya penerima BLSM agar mencari solusi
terbaik. Bisa saja bila disepakati, uang yang diterima separuhnya diberikan
kepada warga yang tidak menerima BLSM,” kata Samsurizal.
Ditambahkan Samsurizal, proses
pendataan penerima BLSM sebelumnya diluar koridor kecamatan. Sehingga pihak
kecamatan sendiri tidak mengetahui siapa saja warganya yang masuk daftar
penerima BLSM. “Pemerintah kecamatan tidak melakukan pendataan BLSM karena itu
merupakan wewenang BPS,” imbuhnya.
Sementara itu, Kapolres OKU
Selatan AKBP Wira Satya Tri Putra SIK
melalui Kapolsek Buay Pemaca IPTU Ujang Azis SH mengatakan, guna mengamakan
aksi protes BLSM oleh warga kecamatan tersebut, pihaknya menerjunkan langsung
personela kepolisian. Hal ini sebagai antisifasi terhadap kemungkinan
terjadinya hal-hal yang tak diinginkan.
“Anggota Polsek langsung kita
terjunkan guna pengamanan di lokasi. Semua berjalan lancar dan tidak ada aksi
anarkis,” tandasnya.