Pedagang Nekad Jualan Tanpa Tenda
Tuesday, July 16, 2013
Membludaknya warga yang ingin
berjualan di lokasi pasar beduk di Kota Muaradua membuat para pedagang yang tak
kebagian tenda yang disediakan Pemkab OKU Selatan ini nekat berdagang di tepi
jalan yang tidak terdapat tendanya, mereka tetap ingin kecipratan rejeki dari
puasa tahun ini.
Sayangnya pembukaan lapak
diluar tenda yang telah disiapkan Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi
dan Usaha Kecil Menengah (Disperindagkop dan UKM) ini terkesan dibiarkan oleh
instansi terkait.
Bahkan Disperindagkop dan UKM mengaku
tak bisa berbuat banyak. Jika dilakukan penertiban, dikhawatirkan akan memicu
timbulnya konflik antara masyarakat dengan dinas terkait. Akibatnya, pihaknya
sedikit memaklumi mereka yang berdagang tidak di bawah tenda yang sudah disiapkan
Pemkab OKU Selatan selama Pasar Beduk tahun ini.
"Selama satu arah dan
tidak menganggu lalu lintas, untuk sementara kita biarkan dulu. Jika nanti
dirasa mulai menganggu lalu lintas, barulah akan ditertibkan" kata Kepala
Disperindagkop dan UKM Armansyah Senin (15/7).
Dikatakannya, pihaknya bersama
Dishub OKU Selatan dan Satpol PP OKU Selatan sudah banyak melakukan sosialisasi
terkait tenda Pasar Beduk itu. Entah itu melalui media massa, mobil keliling,
dan pemberitahuan langsung kepada para pedagang. Terlebih, tenda yang bisa
menampung 60 pedagang itu gratis untuk dimanfaatkan masyarakat Muaradua dan
sekitarnya. "Mungkin terlalu sedikit daya tampungnya. Kita lihat saja
nanti perkembangannya," pungkasnya.
Pantauan sejak dibukanya Pasar
Beduk Muaradua pada 10 Juli 2013 lalu hingga Senin (15/7), pedagang yang tidak
kebagian tenda Pasar Beduk menggunakan meja di tepi Jalan Pasar Muaradua untuk
menjajakan barang dagangan. Ada yang menjual es buah, aneka gorengan, hingga
kelapa muda. Mereka tampak tenang berjualan di saat polisi lalu lintas dan Satpol
PP ada di lokasi.
"Kami terlambat mendaftar
sehingga tak kebagian tenda. Jadi, terpaksa dagang di kawasan yang tidak ada
tendanya," kata Sundari, salah satu pedagang es buah, Minggu (14/7).
Sadar dengan potensi
penggusuran dari Satpol PP OKU Selatan, Sundari mengajak beberapa kerabatnya
untuk ikut masang lapak dagang di kawasan yang tak bertenda. Gayung bersambut
karena banyak kerabatnya yang ikut berdagang selama Pasar Beduk. Akibatnya,
pedagang Pasar Beduk yang tidak berjualan di bawah tenda lebih banyak ketimbang
mereka yang berjualan di bawah tenda.
"Resikonya, kalau hujan,
kami kesulitan dagang. Beda dengan yang kebagian tenda," kata Sundari.
Sundari beranggapan, ia yang
berdagang tidak di bawah tenda sama saja dengan pedagang yang beroperasi di
bawah tenda milik Pemkab OKU Selatan. Letak kesamaan itu ada pada lokasi dagang
yang sama-sama terletak di tepi jalan protokol. Malah, mereka yang berdagang di
bawah tenda sedikit lebih banyak memakan badan jalan ketimbang mereka yang
tidak bertenda.
si. Semua berjalan lancar dan tidak ada aksi
anarkis,” tandasnya.