Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Bawah Artikel

Pedagang Nekad Jualan Tanpa Tenda

OKUS
Membludaknya warga yang ingin berjualan di lokasi pasar beduk di Kota Muaradua membuat para pedagang yang tak kebagian tenda yang disediakan Pemkab OKU Selatan ini nekat berdagang di tepi jalan yang tidak terdapat tendanya, mereka tetap ingin kecipratan rejeki dari puasa tahun ini.
Sayangnya pembukaan lapak diluar tenda yang telah disiapkan Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Disperindagkop dan UKM) ini terkesan dibiarkan oleh instansi terkait.
Bahkan Disperindagkop dan UKM mengaku tak bisa berbuat banyak. Jika dilakukan penertiban, dikhawatirkan akan memicu timbulnya konflik antara masyarakat dengan dinas terkait. Akibatnya, pihaknya sedikit memaklumi mereka yang berdagang tidak di bawah tenda yang sudah disiapkan Pemkab OKU Selatan selama Pasar Beduk tahun ini.
"Selama satu arah dan tidak menganggu lalu lintas, untuk sementara kita biarkan dulu. Jika nanti dirasa mulai menganggu lalu lintas, barulah akan ditertibkan" kata Kepala Disperindagkop dan UKM Armansyah Senin (15/7).
Dikatakannya, pihaknya bersama Dishub OKU Selatan dan Satpol PP OKU Selatan sudah banyak melakukan sosialisasi terkait tenda Pasar Beduk itu. Entah itu melalui media massa, mobil keliling, dan pemberitahuan langsung kepada para pedagang. Terlebih, tenda yang bisa menampung 60 pedagang itu gratis untuk dimanfaatkan masyarakat Muaradua dan sekitarnya. "Mungkin terlalu sedikit daya tampungnya. Kita lihat saja nanti perkembangannya," pungkasnya.
Pantauan sejak dibukanya Pasar Beduk Muaradua pada 10 Juli 2013 lalu hingga Senin (15/7), pedagang yang tidak kebagian tenda Pasar Beduk menggunakan meja di tepi Jalan Pasar Muaradua untuk menjajakan barang dagangan. Ada yang menjual es buah, aneka gorengan, hingga kelapa muda. Mereka tampak tenang berjualan di saat polisi lalu lintas dan Satpol PP ada di lokasi.
"Kami terlambat mendaftar sehingga tak kebagian tenda. Jadi, terpaksa dagang di kawasan yang tidak ada tendanya," kata Sundari, salah satu pedagang es buah, Minggu (14/7).
Sadar dengan potensi penggusuran dari Satpol PP OKU Selatan, Sundari mengajak beberapa kerabatnya untuk ikut masang lapak dagang di kawasan yang tak bertenda. Gayung bersambut karena banyak kerabatnya yang ikut berdagang selama Pasar Beduk. Akibatnya, pedagang Pasar Beduk yang tidak berjualan di bawah tenda lebih banyak ketimbang mereka yang berjualan di bawah tenda.
"Resikonya, kalau hujan, kami kesulitan dagang. Beda dengan yang kebagian tenda," kata Sundari.
Sundari beranggapan, ia yang berdagang tidak di bawah tenda sama saja dengan pedagang yang beroperasi di bawah tenda milik Pemkab OKU Selatan. Letak kesamaan itu ada pada lokasi dagang yang sama-sama terletak di tepi jalan protokol. Malah, mereka yang berdagang di bawah tenda sedikit lebih banyak memakan badan jalan ketimbang mereka yang tidak bertenda.
si. Semua berjalan lancar dan tidak ada aksi anarkis,” tandasnya.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel