BBM Naik, Ongkos Angkot Naik
Tuesday, June 25, 2013
Sopir Angkot Naikan Ongkos SepihakHarga Bahan Bakar Minyak yang naik sejak Sabtu (22/6) berdampak terhadap kenaikan tarif ongkos angkutan penumpang di Kabupaten OKU Selatan. Para sopir angkot, mulai menaikan tarif ongkos secara sepihak tanpa mendapatkan persetujuan Pemkab OKU Selatan terlebih dahulu. Pantauan koran ini kemarin (24/6), setidaknya terdapat beberapa angkot yang sudah menaikkan tarif ongkos. Diantaranya, angkot menuju daerah-daerah diluar Kecamatan Muaradua seperti, jurusan Muaradua-Pulau beringin, Kemu, Simpang Ujan Mas, Ulu Danau, Kisam Tinggi, Air Baru, Gedung Wani dan Bumi Genap, serta beberapa angkot jurusan lainnya. Berdasarkan informasi yang diperoleh koran ini menyebutkan mayoritas seluruh angkot dari berbagai jurusan di OKU Selatan mengalami kenaikan. Ongkos angkutan jurusan Pulau Beringin, Kemu, dan Bumi Genap alami kenaikan Rp5000 dari ongkos sebelumnya Rp20 ribu per penumpang menjadi Rp 25 ribu per penumpang. Sedangkan untuk jurusan Muaradua menuju Air baru, Gedung Wani, Simpang Ujan Mas dan Ulu Danau dari ongkos semula Rp25 ribu per penumpang naik menjadi Rp30 ribu per penumpang. Kenaikan tarif ongkos ini diakui salah satu sopir angkutan yang dibincingai di terminal Muaradua kemarin. Menurut dia, kenaikan tarif dilakukan karena harga beli BBM sudah naik duluan. Sehingga sopir tidak ingin ambil resiko rugi bila tidak menaikan tarif ongkos. "Bagaimana kita tidak naikkan tarif dek, beli bensin saja sudah Rp 6500 per liter. Belum lagi untuk kebutuhan rumah tangga seperti bahan pokok sudah naik. Mau makan apa anak dan istri di rumah. Kita tambah susah kalau tidak naikkan tarif angkot ini," ungkap seorang sopir yang enggan namanya dikorankan. Hal serupa juga diungkapkan penumpang angkot salah satunya Nopri mengeluhkan kenaikan BBM yang berimbas terhadap kenaikan ongkos angkutan. “Kita rakyat kecil semakin susah atas kebijakan pemerintah yang tak pro rakyat. Untuk ke Muaradua saja saya harus mengeluarkan uang Rp60 ribu untuk pulang pergi. Padahal sebelumnya jauh lebih murah,” keluh Nopri. Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten OKU Selatan Hasan Basri melalui Kepala Bidang Lalu Lintas Angkutan Jalan (LLAJ) Umar Safari SST menjelaskan, pihaknya sudah mendengar adanya kenaikan tarif angkot yang dilakukan sepihak dari sopir. Namun, pihaknya tidak bisa berbuat banyak meskipun bisa memberikan tindakan tegas pada pengusaha angkot. Umar menilai dirinya memahami kondisi di lapangan akibat dampak kenaikan BBM ini. "Memang, dampak dari kenaikan BBM ini sangat besar. Hal lain juga sudah naik sejak lama. Kita himbau, pada sopir, jangan terlalu tinggi menaikan tarif angkot. Jangan sampai memberatkan penumpang. Jika kenaikan masih wajar dengan tarif angkot tidak ada masalah. Yang penting, penumpang juga tidak merasa keberatan. Kita berharap dapat saling memahami," imbaunya. Dia menegaskan tidak mungkin memberikan sanksi pada pengusaha angkot tersebut. Karena, akibat kenaikan BBM ini memiliki dampak luas pada masyarakat apalagi kalangan angkutan umum. “Dalam tahun ini sudah terjadi dua kali kenaikan tarif angkot. Kenaikan pertama pada bulan April lalu, maka dari itu kami akan melakukan lagi penyesuaian untuk kenaikan tarif angkot ini yang memang sesuai akibat kenaikan BBM,” tegasnya sebari menyebutkan pihaknya bersama Forum Lalu Lintas Kota bersama pihak Organda kota dan para sopir angkot di daerah ini segera duduk bersama membahas kenaikan tarif angkutan.