Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Bawah Artikel

Peserta PUS KB Mencapai 73 Persen

Partisipasi pasangan usia subur (PUS) dalam mengikuti program keluarga berencana (KB) di Kabupaten OKU Selatan mencapai 73 persen. Berdasarkan data Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan OKU Selatan terhitung hingga Juli 2012 terdapat sekitar 49.906 PUS yang mengikuti program KB dari total PUS sebanyak 64.541, artinya tinggal sekitar 17.635 PUS lagi yang belum mengikuti program KB.

Kepala Badan KB dan PP OKU Selatan, Herman Azedi, kemarin (31/8) mengungkapkan, bahwa PUS tahun 2012 dalam mengikuti program KB, dari target yang direncanakan ini pihaknya akan terus memaksimalkan sehingga peran PUS untuk ber-KB tercapai sesuai target tersebut.

“Kita akan pertahankan partisipasi PUS mengikuti program KB, dan memang setiap tahunnya jumlah tersebut selalu melampaui target yang telah ditetapkan,” katanya.

Pihaknya mengajak pasangan produktif untuk mengikuti KB pada sosialisasi melalui kegiatan Rukun Tetangga (RT), Posyandu dan Lembaga Keswadayaan Masyarakat (LKM). Selain itu, sosialisasi juga dilakukan dokter dan bidan saat bekerja dalam jam dinas dan praktik. Sosialisasi akan terus dilakukan mencapai 5 kali dalam sebulan oleh penyuluh yang yang ada di 19 kecamatan yang tersebar di OKU Selatan

“Kita juga tegaskan jika pelayanan bagi peserta KB ini diberikan secara gratis pada puskesmas pemerintah,” ucapnya

Dikatakan Herman, pencatatan yang dituju adalah PUS yang istrinya berusia 15-49 tahun dengan indikator cakupan peserta KB aktif, peserta KB baru, persentase komplikasi KB, persentase kegagalan KB, persentase Drop Out KB, cakupan PUS miskin ber KB, cakupan PUS dengan katagori terlalu muda, terlalu tua, terlalu sering dan terlalu dekat (4 T), cakupan PUS dengan penyakit kronis ber KB, cakupan ibu pasca persalinan ber KB. 

“Program KB bagian integral dari pembangunan nasional. Tujuannya, meningkatkan kesejahteraan rakyat. Dan sesungguhnya, keluarga berencana merupakan sektor penting dalam mewujudkan sumber daya manusia berkualitas, kegagalan program KB akan memberi dampak langsung terhadap pembangunan,” pungkasnya.


Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel