Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Bawah Artikel

Distribusi Gas Elpiji 12 Kg Di OKU Selatan Mulai Tersendat

Isu kenaikan harga gas elpiji 12 kilogram oleh pemerintah berdampak pada distribusi gas di Kabupaten OKU Selatan, pasalnya dalam beberapa pecan terakhir stok gas elpiji 12 kg kosong, bahkan harga gas elpiji merambat naik. Kosongnya gas elpiji 12 kg ini diakui pemilik oprasional pangkalan gas Sumur Petri Muaradua

Menurut pemilik pangkalan gas elpiji yang terletak di Jalan Ranau Binjai Kecamatan Muaradua kelangkaan gas elpiji sudah dirasakan sejak dua pecan terakhir, sebab adanya pembatasan pasokan elpiji 12 kg di pangkalan miliknya,
“Kita bisa mendapat pasokan gas elpiji 12 kg sebanyak 500 tabung/bulan, namun sejak adanya pembatasa pasokan gas mulai berkurang,” terangnya
Bekurangnya pasokan gas elpiji juga berdampak pada hasil penjualan gas elpiji yang mencapai 50 persen, karena banyaknya permintaan dari konsumen yang tidak bisa terpenuhi, bahkan para konsumen yang biasa menggunakan gas elpiji 12kg mulai beralih ke gas elpiji ukuran 3 kg
“Pembeli banyak tapi gas elpiji tidak ada padahal harganya relative dari Rp100 ribu-Rp120 ribu, kalau dibilang rugi ya rugi juga karena banyak konsumen yang menggunakan gas elpiji 3 kg yang harganya lebih murah Rp 15 ribu,” ungkapnya
Selain itu lanjut Jimi, untuk konsumen gas elpiji 12 kg di Kota Muaradua didominasi para penmgusaha kecil menengah seperti pemilik rumah makan, sehingga agen elpiji yang masih memilik stok lebih mengutamakan konsumen yang menggunakan lansung dibanding para pengecer gas elpiji 12 kg  
“Kita utamakan langganan dulu, kalau orang yang datang membeli untuk menjual kembali tidak kita layani,” ucapnya
Terpisah, Isang Susanto kepala operasional Stasiun Pengangkutan dan Pengisian Bulk Elpiji (SPPBE) PT Karya Musi Mandiri Baturaja menjelaskan hingga kini pasokan gas 3 kg masih stabil. Meskipun terjadi peralihan penggunaan gas 12kg ke gas elpiji 3kg, namun pihaknya menjamin ketersedian pasokan gas tersebut. Bakhan untuk tetap memenuhi pasokan gas, pihaknya menambah satu armada angkutan gas dengan kapasisat 15 ton.
“selama ini kita punya empat armada yang masing-masing berkapasita 15 ton” terangnya. Sejauh ini pasokan gas mencapai 40 ton perhari yang didistribusikan ke kabupaten OKU, OKU Timur dan OKU Selatan serta Way Kanan.
Kendati pun terjadi peralihan penggunaan gas, dan perintaan gas 3 kg meningkat. Pihaknya telah menyediakan persediaan gas yang siap didistribusikan mencapai 60 ton perhari. “peningkatannya bisa sampai 50 persen tapi kita siap stok hingga 60 ton perhari, asalkan pasokan dari kilang gas pulau laying terus ada”  jelas Isang.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel