Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Bawah Artikel

23 Siswa Di Banyuasin Tidak Ikut UN

Sekitar 23 orang siswa SMU, SMK dan MA di Kabupaten Banyuasin tidak hadir dalam pelaksanaan ujian nasional (UN) yang digelar serentak, meski ada siswa yang tidak hadir pelaksaan UN yang diikuti 4394 Siswa berlajalan lancar dan kondusif bahkan jumlah peserta meningkat dari tahun sebelumnya. Hal ini diungkapkan Kepala Dinas Pendidikan Banyuasin Darul Qutni Said melalui kepala bidang (Kabid) Lanjutan Harun Syamsudin, Senin (18/4)

Dikatakan Haru Syamsudin , laporan sementara yang diterima Disdik Banyuasin tercatat 23 siswa yang tidak hadir pada hari pertama UN ini. Namun jumlah tersebut baru datang dari tiga subrayon, sedangkan dua subrayon lagi yakni subrayon I meliputi Pulaurimau, Tungkalilir
dan Rantaubayur dan Subrayon III meliputi Makartiajay, Muarapadang dan
Muaratelang belum menyampaikan laporannya.
“23 siswa yang tidak hadir ini tercatat berasal dari 10 sekolah diantaranya SM Sandika dua orang, MA
Inayautullah, SMA Methodis
empat  satu orang, MAN Pangkalanbalai, MA Nurul Muhajirin,
MA Al HIdayah Muaratelang, MA Bahrul Ulum Mulyasari, MA Qodratullah dan MA Nurul
Imam masing-masing satu orang, “katanya.
Sedangkan peserta terbanyak yang tidak hadir berasal dari MA Miftahul Ulum
Makartijaya sebanyak empat orang. “ Dimana Informasi yang di terima dari kepala
sekolah ketidakhadiran peserta ini lebih di sebabkan sudah keluar, lantaran
sudah menikah, Sedangkan yang lainnya tidak hadir karena sakit,“kata Harun.
Peserta yang hadir dengan keterangan sakit, tegas Harun masih ada kesempatan
untuk mengikuti ujian susulan yang akan dilaksanakan 25-28 April mendatang.
Sedangkan peserta yang sudah menikah akan gugur dengan sendirinya.
Ditambahkan Kasubag Lanjutan Anwar, bahwa peserta Un di Kabupaten Banyuasin
tahun 2011 ini sebanyak 4.349 siswa dengan rincian SMA Negeri 1.618 siswa, SMA
Swasta 1.432 siswa , MA Negeri 131 siswa, MA Swasta 612 siswa, dan SMK sebanyak
556 siswa. “ Dengan jumlah ruangan yang di pakai sebanyak 219 ruangan yang
tersebar di 145 sekolah, “katanya.
Pantauan di sejumlah sekolah, pelaksanaan ujian dilakukan secara ketat, satu
ruangan di jaga dua petugas secara silang dan para peserta tidak diperkenankan
membawa alat Bantu seperyti kalkulator maupaun HP. Seperti di MAN
Panagkalanbalai semua ruangan steril dari buku dan tas, semua tas di letakkan di
luar sekolah diatas meja para pesertaa hanya terlihat nomor ujian dan alat
tulis.
Sementara itu, Kapolres Banyuasin AKBP Drs Ahmad Zaenudin melalui
Kabag Ops Kompol Slamet Waloya menegaskan, sejauh ini proses pelaksanaan UN
berjalan tertib dan lancer. Pihaknya belum menemukan ada ganguan ataupun
kecurangan dalam pelakasanaan ujian tersebut. “ Dari laporan petugas yang kita
sebar semuanya berjalan baik, belum ditemukan ada praktek joki ataupun kebocoran
soal, “katanya.
PIhaknya sudah melakukan antisipasi sejak dini dengan menyebar petugas
secara tertutup di setiap sekolah. “ Dan Jika ada kecurangan akan segera kita
tindak lanjuti, karena ini sudah perbuatan melanggar hokum, tandasnya
. O ady

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel